Recent posts

Fakta Unik Kota Banyuwangi Ini Akan Membuatmu Segera Ingin Datang ke Sana


Banyuwangi adalah sebuah kabupaten yang terletak paling timur di Pulau Jawa. Kabupaten ini terkenal akan kawah ijennya yang melegenda dan juga tari gandrung yang masih terus dilestarikan hingga kini. Berlibur ke sini juga tidak akan membuat kantongmu bolong lho, karena segala yang ada di kabupaten tersebut murah meriah. Untuk menuju ke sina pun kamu bisa menggunakan Bus Pahala Kencana sebagai alternatif transportasinya.

Kenapa menggunakan Bus Pahala Kencana? Karena PO bus terpercaya tersebut memiliki fasilitas lengkap. Pembelian tiket Bus Pahala Kencana pun bisa kamu beli secara online di agen travel seperti Traveloka. Sebelum berangkat ke Banyuwangi, coba cek dulu deh fakta-fakta unik dari Bumi Blambangan di bawah ini, dijamin membuatmu semakin ingin segera berangkat ke sana.

Letaknya Strategis

Meski terletak di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi ini merupakan kabupaten yang strategis. Kabupaten tersebut diapit oleh Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember. Banyuwangi juga berbatasan langsung dengan Bali, yang mana setiap wisatawan yang akan ke Bali lewat jalur darat harus lewat Bumi Blambangan. Karena letaknya strategis tersebut, akses jalur darat menuju Banyuwangi juga berlimpah. Kamu bisa memilih armada manapun yang kamu sukai, salah satunya adalah Bus Pahala Kencana.

Memiliki Wisata Budaya dan Adat Istiadat yang Keren
sumber: banyuwangibagus.com

Kalau berbicara tentang Banyuwangi, sudah pasti tidak lepas dari suku Osingnya yang terkenal itu. Kono dulu suku Osing ini berasal dari Kerajaan Blambangan yang melarikan diri dari kejaran Belanda. Dengan kehidupan suku Osing yang masih terjaga, budaya dan adat istiadat di sana pun masih terasa kental hingga kini. Berbagai tarian seperti Gandrung, Jejer Kembang Menur, Seblang, dan sebagainya akan kita temui dengan mudah saat berkunjung ke Banyuwangi. Jika ketinggalan, kamu juga bisa mengunjungi desa wisata yang masih kental akan ritual seperti Gepok Kasur dan Tumpeng Sewu.

Surganya Wisata Kuliner
sumber: idntimes.com

Banyuwangi ini memiliki hidangan kuliner yang juga tak boleh kalian lewatkan. Sebut saja rujak soto, pecel rawon, nasi tempong, atau sego cawuk. Sudah pasti susah didapat kan di kota kalian, jika ada pun pasti memiliki rasa berbeda dengan versi aslinya. Jika kamu berkunjung ke Banyuwangi, jangan sungkan untuk mencicipi berbagai macam kuliner di sana ya.


Wisata Alamnya Begitu Memukau
sumber: bromoprivatetour

Kamu suka wisata gunung? Banyuwangi punya kawah indah dengan blue fire yang hanya ada dua di dunia. Kamu suka wisata pantai? Banyuwangi memiliki pantai dengan pemandangan indah dan juga pantai untuk surfing yang sudah terkenal di seluruh dunia. Ingin pergi ke savana ala-ala Afrika? Banyuwangi juga punya Savana bekol. Semua wisata alam yang ada di Banyuwangi akan membuatmu menganga untuk terus mengaguminya.

Unik dan menarik untuk dikunjungi kan? Keunikan dari Banyuwangi tersebut menunggu untuk kalian kunjungi lho.. Yuk jadikan Banyuwangi untuk destinasi liburanmu berikutnya.

Deg-degan, Tapi Bikin Nagih

Saat berbagi menulis cerpen di Unsika/dok/pribadi
Awalnya deg-degan saat diminta mengisi materi menulis cerita pendek di acara Bengkel Menulis Sastra Universitas Singaperbangsa Karawang. Maklum, selama ini lebih asyik berada di balik meja mengamati kata per kata dan kalimat tulisan orang lain via komputer. Namun, dengan kesempatan berharga tersebut, saya menyanggupi undangan itu. Sebenarnya undangan tersebut teruntuk Bidadari Angin (istriku) selaku ketua FLP Karawang, tapi karena alasan tidak bisa menyanggupi dengan kesibukan mengurus Denji dan lainnya, maka diserahkan kepada saya sebagai orang yang dipercayai dan yakin dengan kapasitas tersebut. 
Dua pekan saya dapat jatah waktu sebelum hari pelaksanaan itu berlangsung. Inbok sana dan sini, akhirnya dapat materi menulis fiksi dari relawan Rumah Dunia (Hilman Sutedja) yang juga materi fiksi biasa dibawakan Mas Gong dan Ibu Tias Tatanka. Saya tidak mengadopsi semua. Beberapa dari materi tersebut saya campur dengan pemikiran versi saya. Bikin presentasi memang tidak gampang. Harus juga ada benang merah atau struktur cerita/obrolan yang ingin kita sampaikan kepada peserta nanti. Satu hari satu malam saya berkutat dengan pembuatan materi persentasi tersebut. Sebab saya khawatir, teman-teman mahasiswa/peserta nanti kurang paham dengan apa yang saya presentasikan. 
Setelah selesai bikin materi. Selanjutnya praktik presentasi langsung di depan Bidadari Angin dan Denji (yang masih bobo saat malam itu). Awalnya kurang terdengar lancar. 
Kata Bidadari Angin, "Aku terlalu kaku dan struktural. Harus lebih cair dan santai. Jangan terlalu cepat." Maka itu, saya berupaya memahami materinya dulu sambil mengingat-ingat hal-hal yang harus dibicarakan agar sesuai dengan materi dan dipahami. 
Kemudian Bidadari Angin mencoba memberi contoh cara mempresentasikannya. Saya menangkap cara dia berbicara dan terdengar cair serta santai, Saya kadang tersenyum juga kadang memberi pujian kepada Bidadari Angin. Itulah kelebihan istri seorang guru. Lemah lembut suaranya dan menenangkan. Ups, kok melantur saya.
Denji saat menyaksikan ayahnya berbicara di depan para mahasiswa/dok/pri
Sebelum Minggu pagi (25/2) berada di TKP, saya semalam tidur tak nyenyak karena memikirkan materi tentang cerpen dan apa yang terjadi di Unsika nanti. Jadilah waktu tidur saya sedikit. Namun, setelah materi tersebut disampaikan di depan para peserta, dada yang sesak dan pundak yang berat ini terasa hilang. Apalagi Bidadari Angin dan Denji diam-diam menyaksikan di antara kerumunan peserta tersebut. Meskipun kurang puas dalam diri saya saat penyampaian materi tersebut, tapi para peserta paham dan antusias. Banyak peserta yang bertanya, bahkan saat sesi evaluasi, mereka membacakan cerpen karya mereka sendiri.
"Bagaimana perasaannya, A?" Kata Bidadari Angin saat kami berada di rumah sambil main-main bareng Denji.
"Masih ada yang kurang. Kurang puas dan ingin lagi jika ada kesempatan," ujarku sembari merenungi peristiwa berharga di Unsika tersebut.
Terima kasih atas doa dan dukungannya.

Cikampek, 25/2/18

6 Tips Mencari Hotel Murah di Bali

www.reservasi.com
Bali ternyata masih menjadi tempat wisata favorit, baik bagi warga lokal maupun wisatawan asing. Alasannya sederhana, karena Bali memiliki infrastruktur wisata yang lebih lengkap dibandingkan dengan tempat wisata lain di Indonesia. 

Salah satu yang sangat memudahkan adalah mencari hotel murah di Pulau Dewata ini. Belum lagi tempat wisatanya yang variatif sehingga membuat wisatawan mau tidak mau punya banyak pilihan untuk menginap. Tidak heran jika banyak wisatawan dari Jakarta reservasi tiket garuda Indonesia demi berlibur di Bali pada saat tahun baru. 

Lalu bagaimana caranya untuk mendapatkan hotel murah tapi nyaman di Pulau Dewata ini? Berikut tipsnya seperti dirangkum dari beberapa sumber. 

www.reservasi.com

1. Boleh Murah Tapi Tidak Murahan 
Pepatah tersebut memang sangat layak dijadikan pegangan. Jangan pernah menyewa hotel murah tapi dengan fasilitas yang sangat terbatas. Ada banyak pilihan hotel murah, tapi tidak murahan di Bali. 

Salah satu cara untuk mendapatkan hotel yang tepat adalah sesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, jika kamu tidak punya banyak waktu untuk berada di hotel, baiknya pilih hotel yang fasilitasnya tidak terlalu banyak. Ibarat kata, kamu hanya menyewa hotel hanya untuk menitipkan barang-barang saja. 

Meskipun begitu, bukan berarti kamu benar-benar percaya 100% dengan sistem keamanan hotel. Minimal kamu harus mencari hotel yang memiliki deposit box atau tempat penitipan yang aman. Dengan menyesuaikan kebutuhan, sangat mungkin jika kamu mendapatkan hotel yang murah namun cukup nyaman di Bali. 

2. Apakah butuh sarapan? 
Salah satu fasilitas hotel yang diberikan adalah fasilitas sarapan gratis. Bagi beberapa sarapan di hotel merupakan gaya hidup dan juga salah satu cara meningkatkan personal branding di sosial media. Terlebih jika kebetulan menginap di hotel yang bonafit. 

Namun, justru beberapa traveler kini malah memilih hotel-hotel yang tidak menyediakan sarapan. Karena dengan adanya fasilitas sarapan, biasanya harga hotel semakin mahal dibandingkan dngan  hotel yang menawarkan sarapan gratis. 

Jika kamu benar-benar butuh sarapan pagi demi mengejar itinerary yang sudah disusun. Sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk memilih hotel yang menyediakan sarapan. Namun, jika kamu tipe traveler yang santai dan suka mencoba hal baru, mungkin saja kamu lebih tertarik berkeliling kota sambil mencari sarapan di luar hotel. Dengan begitu kamu bisa menghemat beberapa rupiah. 

3. Pastikan dekat tempat wisata atau tempat-tempat kuliner 
Memilih hotel memang harus berdasarkan tempat strategis. Tidak perlu mencari hotel yang berada di pusat kota. Beberapa hotel yang berada di pinggiran kota, biasanya juga menawarkan fasilitas tidak jauh berbeda. Keuntungannya, kamu bisa mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan  hotel yang berada di pusat kota. 

Salah satu alasan traveler membeli hotel selain karena review dan rekomendasi, juga lingkungannya yang banyak tempat makanan atau tempat wisata kuliner. Dengan begitu kamu bisa memilih opsi kamar tanpa fasilitas sarapan pagi. Karena kamu sudah bisa mencari sarapan pagi sendiri dengan jarak sangat dekat tak perlu menggunakan kendaraan umum sekalipun.

Jika sudah memilih tempat wisata, jangan lupa melakukan reservasi tiket Garuda Indonesia agar kamu bisa menikmati perjalanan kurang lebih selama dua jam dari Jakarta. 

4. Pilih saat weekday 
Jika kamu ingin mencari hotel murah, salah satu cara yang paling tepat adalah menginap pada saat weekday dan bukan menghinap pada saat weekend. Apalagi jika kamu bukan seorang karyawan yang sangat terikat dengan waktu atau batas cuti. 

Karena itu, kamu lebih bebas untuk memilih kamar hotel pada saat hari lain, selain hari Sabtu dan Minggu. Meskipun demikian, biasanya tingkat inap hotel menurun pada hari Minggu. Kamu juga bisa mempertimbangkan hari Minggu sebagai hari terbaik untuk check in di hotel.

5. Apakah butuh internet? 
Beberapa hotel memang sudah menyediakan fasilitas internet gratis. Namun, biaya tersebut tidak benar-benar ada karena fasilitas internet gratis sudah dimasukkan dalam harga sewa kamar. 

Namun, ada beberapa hotel yang memang sengaja tidak menyediakan fasilitas internet gratis. Misalnya, karena alasan budaya dan juga ingin lebih mengakrabkan tamu-tamu selain terutama pada saat sarapan bersama. 

Jika kamu sudah membawa modem pribadi atau memiliki kuota berlebih, fasilitas ini rasanya sudah tidak dibutuhkan lagi. Jadi, kamu bisa memilih kamar hotel dengan lebih murah lagi karena tidak dilengkapi dengan fasilitas internet gratis. Cukup menghemat bukan? 

www.reservasi.com


6. Menginap berdua
Jika kamu datang ke Pulau Dewata bersama teman, maka kamu sangat beruntung. Sebab kamu bisa berbagi kamar dan juga tentu berbagi biaya penyewaan kamar hotel. 

Dengan cara ini kamu bisa sharing biaya atau patungan untuk membayar biaya kamar hotel bersama-sama. Terkadang, jika kamu berjumlah ganjil atau tiga orang, kamu masih bisa request kasur tambahan. Biasanya, harga kasur tambahan sudah termasuk dengan sarapan pagi. Namun, ada juga yang belum termasuk sarapan pagi sehingga jika kamu mau sarapan harus membayar lagi khusus untuk sarapannya saja.

Untuk bisa mencari hotel murah di Pulau Dewata, kamu juga bisa memanfaatkan list hotel di Bali lewat www.reservasi.com. Selain memiliki 200 ribu hotel yang tersebar dalam dan luar negeri, kamu juga bisa mendapatkan promosi potongan harga tiket secara online.



Mengajak Denji Jalan-jalan


Sebagai orangtua baru yang baru memiliki anak, saya bersama Bidadari Angin (istri) bahagia ketika mengajak anak kami (Muhammad Den Jiad) jalan-jalan. Sebab ini adalah pengalaman pertama Denji melihat dunia luar. Sebelum jalan-jalan dimulai, kami sempat dilanda kekhawatiran akan kondisi Denji ketika nanti di perjalanan atau di tempat baru. Maklum, sebagai orangtua baru, kami belum punya pengalaman dalam mengasuh dan membesarkan anak. Apalagi terkait membawa anak/bayi seusia Denji yang masih empat bulanan dalam perjalanan jauh. Saya bersama Bidadari Angin berupaya menyiapkan segala keperluan dan selalu mengecek kondisi Denji. Apakah anak kami akan baik-baik saja di tempat baru? Ataukah nanti Denji rewel dan lainnya. Segudang pertanyaan dan kemungkinan itu hadir di benak kami sebagai ayah-ibu Denji.
Namun, sebelum melakukan perjalanan jauh, kami pun melakukan latihan dengan mengajak Denji keliling dusun atau ke tempat-tempat tak jauh dari rumah. Saya kalau sedang libur kerja dan pulang ke rumah, selalu mengajak Bidadari Angin dan Denji untuk joging pagi. Biasanya pagi adalah waktu yang baik untuk kami. Selain itu, sesekali Bidadari Angin mengajak Denji ke pasar (kebetulan rumah mertua/istri dekat pasar) sehingga juga bisa dijadikan latihan adaptasi Denji dalam mengenal dunia baru di sekitarnya.

Di Stasiun Cikampek/dok/pribadi.
Kereta api
Ketika Denji menginjak usia empat bulan enam hari, tepatnya pada Sabtu 25 November 2017, saya dan Bidadari Angin mengajak Denji naik kereta api lokal (jurusan Purwakarta-Tanjung Priok Jakarta). Hal ini saya dan Bidadari Angin rencanakan jauh-jauh hari sehingga ada persiapan. Bahkan, kami harus melalui diskusi panjang terkait rencana mengajak Denji naik kereta api atau jalan-jalan di luar rumah.

Saya jika sedang di rumah membiasakan diri bangun lebih awal. Ya, sejak menikah dan punya anak, waktu tidur malam saya tidak banyak. Sebab saya bergantian jaga/mengasuh Denji di kala Bidadari Angin sedang sibuk masak, belanja ke warung, mau mandi-salat, dan lainnya. Terutama berjaga saat Bidadari Angin bersama Denji tertidur nyenyak pada malam hari.
Karena itu, saat akan ajak Denji jalan-jalan naik kereta api, saya bangun sebelum azan subuh. Mandi, salat subuh, dan membangunkan Bidadari Angin. Atau kalau Denji sudah bangun, menemaninya bermain.
Pukul 05.30 WIB atau setengah enam pagi, saya, Bidadari Angin, dan Denji berangkat ke stasiun berjalan kaki. Jarak stasiun dari rumah sekitar 300-an meter. Kami akan naik kereta api yang berangkat jam enam pagi. 
Awalnya Denji tampak terbengong-bengong ketika diajak ke stasiun. Denji agak sedikit terkesima entah kaget atau apa. Dia nggak rewel. Hanya saja pandangan matanya membelalak melihat sekitar yang masih baru bagi Denji. Saya dan Bidadari Angin berupaya menghibur dan mengajak Denji berkomunikasi untuk mengurangi keterkejutannya. Dengan begitu, Denji tidak akan rewel atau meronta-ronta dari gendongan Bidadari Angin.
Pukul 05.45, kami sudah berada di Stasiun Cikampek. Beberapa kali dalam perjalanan menuju ke stasiun, saya abadikan momen Denji dan Ibunya (Bidadari Angin) dalam kamera ponsel. Kemudian saya beli tiket kereta api seharga Rp6.000 per orang. Saya beli untuk dua orang. Setelah itu, masuk ke area stasiun untuk menunggu datangnya kereta api. 
Denji dan Ibunya saat di kereta api/dok/pribadi.
Kereta api jurusan Tanjung Priok tiba di Stasiun Cikampek pukul 06.10 dan berada di jalur lima. Kami langsung naik dan mencari tempat duduk. Kebetulan penumpang kereta api pada pagi itu tidak banyak. Kami memilih kursi untuk tiga orang. Sesekali saya dan Bidadari Angin mengajak Denji berdialog untuk memperkenalkan bahwa dirinya sudah berada di dalam kereta api.
Di kereta api, saya dan Bidadari Angin bertegur sapa dengan penumpang lain. Denji tampak mengamati keadaan sekitar sambil juga memandangi jendela yang menampakkan keadaan di luar kala kereta api mulai berjalan. Alhamdulillah, rencana mengajak Denji jalan-jalan naik kereta api berhasil. Karena Denji tidak rewel atau mengalami sesuatu hal. Saya dan Bidadari Angin senang dan berhasil karena sudah memperkenalkan Denji dengan dunia luar, terutama mengenal dia dengan moda transportasi darat seperti kereta api ini. Kami berhenti dan turun di Stasiun Kosambi (masih di wilayah Kabupaten Karawang).


Angkot  
Perjalanan naik kereta api kami hentikan hanya sampai di Stasiun Kosambi. Bagi kami ini lebih dari cukup untuk latihan Denji mengenalkan kereta api. Di Stasiun Kosambi, kami tidak langsung buru-buru pulang, tapi menikmati suasana pagi di stasiun tersebut. Lagi-lagi, saya mengabadikan momen Denji dan Ibunya di stasiun itu. Sekitar lima belas menit, kami keluar stasiun untuk pulang. Sebelum naik angkot (mobil angkutan kota), saya, Bidadari Angin, dan Denji duduk di warung penjual makanan dan minuman. 



Denji saat di angkota menuju pulang/dok/pribadi.
Suasana di Kosambi (masuk Kecamatan Klari, Karawang), di jalan protokol tampak hiruk pikuk kendaraan, baik besar dan kecil, menambah riuh pagi itu. Karena memang sedang jamnya anak-anak berangkat sekolah, para karyawan berangkat kerja, dan pedagang-pembeli saling tawar-menawar barang. Sementara kami menikmati suasana tersebut dengan ceria. Namun pagi itu, tepatnya sekitar pukul 07.00, juga jamnya Denji tidur. Beberapa menit beristirahat, saya menyetop angkot untuk membawa kami pulang ke Cikampek. Lagi-lagi, di dalam angkot awalnya Denji tampak terkagum-kagum, tapi lama-lama matanya tertutup dan tidur saat angkot menembus keramaian jalan kota. Sepertinya Denji lelah sehingga menikmati guncangan naik angkot dalam buaian Ibunya sambil menikmati mimpi paginya.
Bagi kami mengenalkan Denji pada hal-hal baru adalah bagian dari cara mendidiknya. Sebab ketika nanti Denji sudah besar, akan ada pengalaman di dalam dirinya bahwa dulu ayah-ibunya pernah membawanya jalan-jalan mengenal suasana dan tempat baru, bahkan orang-orang baru. Dengan begitu, kelak Denji ketika sudah remaja hingga dewasa tidak kaget dengan situasi ramai dan semrawut. Karena Denji telah mengawali langkahnya untuk berjalan. Selamat wahai pejalan!
 

Mawun Beach, Tempat Wisata di Lombok Hadirkan Pemandangan Samudra Hindia


sumber:dilombok.com

Mawun Beach adalah salah satu pantai di pesisir selatan Pulau Lombok yang belum begitu dikenal jika dibandingkan dengan yang lainnya. Meski belum banyak dikenal, justru hal tersebutlah menjadi keistimewaan pantai ini. Surga tersembunyi ini memang sudah dikunjungi oleh beberapa wisatawan luar negeri maupun domestik, tapi jumlahnya masih sangat sedikit. Jadi, kalau kamu berencana mengunjungi tempat wisata di Lombok lagi tahun ini, jangan sampai lupa ya mampir kesini.
Lokasi Pantai Mawun di Lombok
Lokasi pantai ini berada di Desa Tumpak, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dengan jarak kurang lebih 60 kilometer dari Kota Mataram dibutuhkan waktu tempuh kira-kira 1,5 jam untuk sampai kesana.
Rute yang bisa kamu lalui adalah Mataram, Cakranegara, Kediri, kemudian ke Praya, Penujak, Selong Belanak, dan kemudian sampai di Pantai Mawun. Selama di perjalanan, jangan sungkan bertanya pada penduduk lokal, ya. Mereka ramah-ramah, kok. Oh ya, sesampainya di sana, untuk  masuk ke Pantai Mawun cukup merogoh kocek sekitar Rp10 ribu bagi yang naik mobil atau Rp5 ribu bagi pemotor. Harga tersebut bisa saja berubah di tahun-tahun depan, ya.

sumber:dilombok.com

Aktivitas Menarik di Mawun Beach
Pastinya, pantai ini berada di hadapan Samudra Hindia, ombaknya cukup tenang. Bagi kamu yang gemar berenang di pantai bisa bebas berenang, namun tetap harus  berhati-hati.
Banyak aktivitas menarik lainnya yang bisa kamu lakukan di sana. Mulai dari fotografi, sekadar berjalan-jalan, ataupun berjemur. Oh ya, pasir putih di Mawun Beach cukup lembut sehingga sangat nyaman untuk diinjak. Waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini adalah pagi hari dan sore hari. Ini karena hawanya masih sejuk dan tenang dibandingkan siang hari.
Tips Mengunjungi Kawasan Pantai Mawun
Kawasan pantai ini masih perlu berbenah sehingga fasilitasnya memang masih minim. Jadi, ada baiknya untuk mepersiapkan kebutuhan kamu sebelum sampai di sana.
Adapun yang harus kamu persiapkan, antara lain:
       Persiapkan kendaraan sebaik mungkin karena medan jalanan yang masih kurang mulus.
       Bawa makanan serta minuman sendiri karena cukup jarang ditemukan toko atau warung di sekitar pantai Mawun.
       Jangan lupa untuk bawa sunblock, kaca mata hitam dan pelindung kepala .
       Jika ingin beli kain tenun, jangan pernah tawar kalau nggak berniat beli. Hal tersebut cukup tidak sopan dan bikin penjual kesal.

Untuk fasilitas di sekitar Pantai Mawun sendiri, antara lain ada lahan parker, toilet, penjual kain tenun dan beberapa hotel. Namun, hotel atau resort terdekat masih nggak terlalu dekat, ya.

sumber:holidayislombok.com

Yang pasti, pemandangan Mawun Beach yang sangat indah bakal membayar semua kelelahan yang kamu peroleh selama perjalanan. Air pantai warna biru kehijauan tersebut terlihat sempurna disandingkan dengan bukit-bukit hijau yang berada di sekitar pantai. Pokoknya, kamu bakal dapat foto landscape yang benar-benar memukau untuk dipamerkan deh.
Jangan lupa untuk sempatkan diri menjelajahi bukit yang ada di sisi barat dan timur Pantai Mawun. Dari sana, kamu bisa melihat pemandangan Samudera Hindia dengan sempurna, jajaran perbukitan serta melihat garis pantai dari ketinggian.
Siapkan waktu dan itinerary sematang mungkin. Kamu pasti sudah tau kalau ada banyak pantai di Lombok yang sudah menjadi favorit wisatawan, semua informasi pantai-pantai itu sudah lengkap di traveloka.com, jadi lebih mudah dapat informasi menyusun itinerary-nya. Sebagai informasi, hotel terdekat ke kawasan tersebut adalah Kuta Paradise Lombok dan Kuta Indah Hotel.
Happy traveling!


Balon Plastik dan Kebahagiaan Anak

Denji saat menerima balon plastik.Dok/Pribadi
Dunia anak-anak memang sangat menarik dan membahagiakan. Mereka menikmati terlepas dari beban kehidupan dan kehirukpikukan dunia yang begitu keras. Bagi kita orang dewasa menyaksikan tingkah anak atau anak kita sendiri saat bermain, betapa kebahagiaan itu menular kepada diri kita. Hal itu pula dilakukan anak saya (Muhammad Den Jiad) kala mendapatkan mainan baru yang belum pernah ia lihat.

Denji tampak menikmati dengan ekspresi wajah menggemaskan dan juga menyenangkan saat dirinya mendapatkan balon plastik (plastik gula yang diisi udara) dari neneknya. Padahal balon palstik tersebut tidaklah punya harga jika dihitung dengan uang. Namun, Denji seolah mendapatkan hadiah paling menarik di awal pertumbuhan dia menapaki kehidupan dunia ini. Saya sebagai ayahnya menyaksikan langsung momen terindah sebagai orang tua melihat perkembangan anak yang begitu sehat dan menggemaskan.

Balon plastik untuk Denji. Dok/Pribadi
Saya merasa terlepas dari beban berat hidup dan tuntutan sebagai kepala rumah tangga saat menyaksikan anak berbahagia dengan mainan sederhana. Dulu juga kita pernah menjadi bayi/balita/anak-anak. Dunia mereka begitu indah bukan. Masa kecil yang berbahagia dengan keluarga berbahagia akan berpengaruh pada pertumbuhan anak kelak saat tumbuh  menjadi remaja dan dewasa nanti. Saya sebagai orang tua baru berkeinginan dan berharap bahwa kelak anak saya, Denji, menikmati hidup ini dimulai sejak bayi hingga dewasa dengan kebahagiaan. Oleh karena itu, saya bersama Bidadari Angin (istri) sebisa mungkin meluangkan waktu untuk Denji, baik dalam tumbuh kembangnya dan pendidikannya nanti. Semoga. Amin...

Pedagang Kecil Harus Berdaya

Krisis moneter tahun 1998 akibat peristiwa lengsernya Orde Baru telah membuat perekonomian negeri ini ambruk. Namun, dibalik krisis ekonomi itu, ternyata tidak berpengaruh terhadap perekonomian kecil yang tidak terlihat publik, yakni para pedagang kecil (usaha mikro kecil dan menengah).
Oleh karena itu, pedagang kelas ekonomi kecil ini seolah memberikan harapan baru terhadap negara yang belum stabil secara politik-ekonomi pasca 1998 lalu. Dengan demikian, tanpa kita sadari bahwa fondasi sesungguhnya kebangkitan ekonomi nasional berada pada tulang punggung mereka, para pedagang kecil (pedagang warung dan sejenisnya).
Setahun pascakrisis moneter, tepatnya tahun 1999, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk didirikan sebagai perusahaan ritel modern menjadi pelopor perdagangan modern dengan sistem ekonomi berjejaring. Salah satunya kita ketahui adalah Alfamart, sebuah ritel yang mengelola, menjual, dan pemasaran produknya secara modern.
Alfamart sudah berdiri hampir dua puluh dan menguasai jaringan ekonomi ritel di seluruh Indonesia. Bahkan, hampir di setiap kota/kabupaten hingga perdesaan, Alfamart hadir memudahkan para pembeli, baik pembeli biasa (sekadar beli untuk kebutuhan sehari-hari) dan pembeli luar biasa (sekadar beli untuk kebutuhan warungnya atau tempat usahanya sehingga bisa dijual lagi).
Melalui program perusahaan tanggung jawab sosial atau company responsibility social (CSR), Alfamart sebagai perusahaan ritel berupaya merangkul para pedagang kecil/ warung untuk dibina dan diberdayakan menjadi pelaku ekonomi yang andal. Tepatnya pada Senin, 20 November 2017, di Kantor Cabang Karawang, Jawa Barat, diselenggarakan Pelatihan Manajemen Titel Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebanyak 30-an peserta berasal dari pedagang warung/UMKM hadir di acara tersebut.

Branch Corporate Communication Elisa Refila./dok-pribadi
Acara pelatihan manajemen ritel dimulai pukul 10.00 WIB. Acara tersebut dibuka Branch Corporate Communication Elisa Refila. Menurut Elisa, kegiatan pelatihan ini merupakan program terakhir tahun 2017 ini yang diadakan. Harapannya dengan pelatihan ini para anggota pelanggan Alfamart atau anggota program SSP (Store Sales Point) mengetahui dan memahami cara-cara modern dalam mengelola dan memajukan usaha dagangnya.

Sambutan Member Relation Manager Doni Rahmat./dok-pribadi
Kemudian acar dilanjutkan dengan sambutan dari Member Relation Manager Alfamart Cabang Karawang Doni Rahmat. Menurut Doni, kesalahan selama ini yang diderita pemilik usaha warung bangkrut karena kurang wawasan dalam mengelola modal usaha dengan baik.
“Pemilik warung kurang bisa melakukan pencatatan modal usaha dengan biaya operasional yang digunakan sehari-hari sehingga usahanya tidak maju-maju,” ujar Doni dengan pengalamannya sebagai pegawai yang berkecimpung di dunia ritel tersebut.
Karena itu, Alfamart mengadakan pelatihan manajemen ritel ingin memajukan para pedagang kecil, terutama pemilik usaha warung untuk bersama-sama meningkatkan kualitas ekonominya sebagai sumber usaha serta membuka lapangan pekerjaan baru.

Akmal Maulana saat menyampakian metari pelatihan./dok-pribadi
Sementara Akmal Maulana selaku Member Relation Coordinator untuk wilayah Subang-Karawang dan narasumber pelatihan manajemen ritel mengatakan, membuka usaha dagang harus mengetahui dan mempunyai wawasan cara mengelola usahanya, baik modal usaha maupun cara memasarkannya. Alfamart sebagai ritel modern tentu memperhatikan hal-hal semacam itu sehingga produk yang dijualnya laku di pasaran. Begitu juga dengan para pemilik usaha warung dan UMKM. Mereka harus paham produk apa yang akan dijual, apakah pembeli berminat membeli, bagaimana dengan penyajian dan pelayanannya, cara menyajikan/memajang produk dagangan agar pembeli berminat, dan lainnya.
“Hal-hal semacam itu penting untuk memajukan usaha kita. Dengan begitu, Bapak-Ibu sebagai pemilik warung bisa untung. Namun, agar tidak mengecewakan pelanggan atau pembeli, Bapak-Ibu jangan terlalu besar mengambil untung besar dalam menjual produk dagangan. Meskipun persaingan pasar itu ada, tetapi sebisa mungkin kita mengambil untuk sekitar 10–20 persen sehingga pembeli puas,” ujar Akmal sembari menambahkan bahwa pemilihan produk dagangan juga berpengaruh terhadap warung usaha.
“Memilih produk yang akan kita jual juga harus selektif. Misalnya di warung Bapak-Ibu yang laku apa? Kita harus tahu produk-produk tersebut. Dengan begitu, usaha warungnya maju dan berkembang,” ujarnya.

Akmal Maulana saat berinteraksi dengan peserta./dok-pribadi
Dalam penyampaian materi itu, Akmal berupaya juga menampung keluhan para peserta yang mayoritas pedagang kecil/warung. Beberapa kali Akmal harus berkoordinasi dengan rekan-rekannya di Alfamart agar segera melayani para pelanggan sehingga merasa terakomodasi.
Para peserta banyak bertanya terkait materi pelatihan manajemen ritel tersebut. Salah satunya terkait produk tertera di Alfamart, tapi tidak tertera di aplikasi android program SSP. Selain itu, peserta juga menanyakan bagaimana mengelola dagangannya dan mengelola persediaan produk serta pertanyaan lainnya yang masih terkait dengan materi pelatihan tersebut.
Akmal pun menjawab apa yang ditanyakan para peserta. Menurutnya, mengelola usaha dagang atau warung harus detail mulai dari administrasi keuangan/modal hingga pelayanan. Dengan begitu, usaha warung akan maju dan dikunjungi pembeli karena mereka/para pembeli merasa membeli produk yang harga murah/terjangkau sesuai dengan kebutuhan.
“Kemudian pembeli merasa nyaman dilayani karena penjualnya ramah. Produk-produknya bermutu dan higienis. Selain itu, tempat atau warung yang kita punya juga harus bersih sehingga pembeli betah berlama-lama di sana, ya seperti di Alfamart. Banyak kan pembeli yang datang, meskipun hanya untuk ngadem karena ada AC,” ujarnya sambil bercanda sehingga disambut tawa para peserta yang hadir.
Pelatihan manajemen ritel selama dua jam tersebut pun harus selesai. Para peserta merasa mendapatkan wawasan tentang mengelola usaha warung atau dagangannya. Acara pun ditutup dengan foto bersama narasumber dan panitia. (*muhzen)